Cedetes – Tahun baru 2021 sudah di depan mata. Semua orang di dunia bersiap menyambutnya dengan optimisme yang kurang lebih sama, meski perayaannya tidak sama: semoga tahun yang akan datang membawa lebih banyak hal baik, pandemi segera berlalu sehingga rencana yang tertunda dapat terpenuhi. , dan pertemuan keluarga dapat diadakan.
Nah, untuk menghidupkan kembali momentum pergantian tahun yang kali ini harus dirayakan di rumah, kami telah mengumpulkan 15 karya musik Indonesia yang rilis di penghujung tahun 2020 ini. Siapa tahu bisa jadi teman kamu untuk kegiatan liburan kamu.
-
Andien – Anaku Sayang (Single)
Tepat dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Andien merilis single baru berjudul Anaku Sayang. Dalam keterangan resminya, ibu dua anak ini mengatakan bahwa inspirasi lagu tersebut datang dari anak keduanya, Anaku Tarisma Jingga. Namun dalam perjalanannya, Andien merasa lagu ini bisa mewakili perasaan para ibu.
-
Ardhito Pramono – New Year’s Eve (Single)
Solois Ardhito Pramono menutup tahun 2020 dengan single bertajuk Malam Tahun Baru, yang merupakan cerminan dari semua perjalanan tahun ini dan resolusi untuk tahun depan. Dalam keterangannya, Ardhito mengatakan bahwa lagu ini dibuatnya beberapa tahun lalu, terinspirasi dari pengalamannya merayakan tahun baru hanya dengan menonton hiburan televisi.
-
Bondan Prakoso – Sama Rapuhnya (Single)
Bondan Prakoso yang pernah merajai tangga lagu mp3 juice di Indonesia pada tahun 2000-an baru saja merilis single baru berjudul Sama Rapuhnya. Dalam keterangannya, Bondan mengatakan lagu yang ditulis dengan lirik penuh semangat ini ditujukan untuk para sahabat difabel, sekaligus menyampaikan pesan agar semua orang bisa menerima dirinya sendiri.
-
Dialog Dini Hari – Payung Hitam (Single)
Trio folk dari Pulau Dewata, Dialog Dini Hari, merilis single Payung Hitam dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia pada 10 Desember. Pengawas Morning Dialog Dadang SH Pranoto mengatakan mereka menulis dan merilis lagu ini di peringatan HAM global untuk mengingatkan Presiden Jokowi bahwa masih banyak pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.
-
Fiersa Besari – 20:20 (Album)
Setelah memasang single demi single selama bulan-bulan sebelumnya, solois Fiersa Besari akhirnya merilis album full-length berjudul 20:20 pada tanggal 20 Desember. Album ini merupakan album keempat setelah album terakhir bertajuk Conspiracy of the Universe yang dirilis pada tahun 2015. Menampilkan 16 lagu dengan kombinasi empat lagu baru dan 12 lagu lama yang ditulis ulang, Fiersa juga berkolaborasi dengan beberapa musisi di album ini.
-
Kunto Aji & Nadin Amizah – Selaras (Single)
Kunto Aji dan Nadin Amizah menutup tahun 2020 dengan manisnya single Selaras. Lagu ini sangat mencerminkan perasaan sebagian besar orang di tahun 2020 karena berisi cerita tentang perasaan kehilangan atau perasaan ketika menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan.
-
NonaRia – Sampul Surat Nonaria: Sebuah Persembahan Untuk Ismail Marzuki (Album)
Untuk menghormati Ismail Marzuki, NonaRia merilis album penuh berjudul Surat Sampul Nonaria. Dalam album tribut ini, trio NonaRia membawakan sepuluh lagu karya Ismail Marzuki yang digubah sesuai interpretasi dan gaya musik NonaRia. Sebelumnya, setiap lagu yang direkam secara live didistribusikan secara bertahap melalui saluran streaming stafaband.
-
Nosstress – Terima Kasih (Single)
Menyusul dua single sebelumnya yang berjudul Gotong Royong dan Yang Kita Semua Rindu, Nosstress merilis single baru di penghujung tahun 2020 berjudul Terima Kasih. Lagu ini bisa menjadi cerminan kehidupan kita di masa pandemi seperti yang tertulis dalam liriknya: “Terima kasih teman-teman semua… semoga kita bisa bertemu lagi”.
-
Oscar Lolang – Ode Untuk Mami-Mami (Single)
Setelah mengunggahnya ke platform Soundcloud beberapa tahun lalu, Oscar Lolang meng-rework lagunya yang berjudul Ode for Mami-Mami, dengan sekali tap. Oscar mengatakan lagu yang dia rilis pada Hari Ibu didedikasikan untuk ibunya, terbukti dari judulnya.
-
Pusakata – Doa Pagi Ini (Single)
Dibentuk oleh grup musik Payung Teduh, Pusakata merilis single Doa Pagi Ini sebagai pintu gerbang album keduanya sebagai solois Time Machine 2020. Dalam kesaksiannya, pemusik yang akrab disapa Is ini mengaku membawa tiga elemen kunci di pergelangan kakinya. Di dalamnya termasuk doa sebagai manusia yang selalu berdoa, rumah sebagai tempat pulang, dan sepatu sebagai bayangan kecil dari mimpi masa kecil.