Membeli iPhone bekas memang memberikan keuntungan soal biaya karena lebih murah dibandingkan dengan iPhone baru. Namun, disisi lain juga ada beberapa risiko yang harus ditanggung.
Buat kamu yang memang punya budget terbatas tapi tidak mau risiko yang cukup besar, ada beberapa tips yang harus kamu pahami sebelum membeli iPhone bekas.
iPhone terbaru yang saat ini eksis di pasaran adalah iPhone 14. Barang second handnya pun sudah tersedia di pasaran. Harga barunya dibandrol di harga Rp17 jutaan.
Sementara harga bekasnya untuk tipe iPhone 14 biasa dengan internal memori 256 GB di Tokopedia dijual mulai dari Rp14 jutaan. Artinya harganya memang jauh lebih murah iPhone 14 bekas dibandingkan yang baru.
Soal harga memang menjadi salah satu masalah utama untuk memilikinya. Namun, saat ini ada banyak solusi dengan menggunakan cicilan barang dari Kredivo, kamu bisa mencicil iPhone 14 dengan tenor hingga 12 bulan, bunga rendah hanya 2.6% saja per-bulan.
Berikut ini beberapa keuntungan serta kekurangan yang perlu diantisipasi saat membeli iPhone bekas.
iPhone Bekas lebih Murah daripada yang baru
Kelebihan utama jika kamu membeli iPhone bekas adalah harganya yang jauh lebih murah. Untuk beberapa kondisi tertentu bahkan kamu masih bisa mendapatkan iPhone bekas yang masih bergaransi Apple.
Namun, membeli iPhone bekas juga harus realistis dan rasional. Pasalnya untuk iPhone dengan usia lebih dari 5 tahun rasanya sudah terlalu jauh ketinggalan zaman. Belum lagi dengan support iOS yang tidak didukung lagi.
Pilihlah iPhone bekas yang usianya tidak lebih dari 3 tahun. Sehingga kamu masih bisa merasakan manfaatnya secara optimal. Misalnya untuk saat ini kamu bisa mengincar iPhone 13 atau dibawahnya lagi iPhone 12. Harga bekas iPhone 13 dijual mulai dari Rp11 jutaan.
Jika kamu menggunakan cicilan barang dari Kredivo dengan tenor 12 bulan, cicilan per bulannya sekitar Rp1,2 jutaan saja. Sementara jika memilih tenor 6 bulan, cicilannya per bulan di kisaran Rp2.1 jutaan saja.
Kredivo sudah terdaftar di OJK sehingga relatif lebih aman. Bunga cicilan barang hanya 2.6% dengan tenor 6 hingga 12 bulan. Untuk tagihan bulanan bisa manfaatkan paylater tanpa ada bunga. Khusus untuk cicilan pinjaman tunai maksimal hanya sampai 6 bulan dengan biaya admin di muka sebesar 6% dari total pinjaman.
Daftar dan ajukan sekarang lewat Aplikasi Kredivo yang bisa kamu unduh dari Play Store maupun App Store dengan mudah. Dapatkan juga limit pinjaman hingga Rp50 juta khusus untuk pengajuan member premium.
Beli iPhone Bekas lebih Ramah Lingkungan
Dengan membeli iPhone bekas sebenarnya membantu program ramah lingkungan. Karena mengurangi potensi iPhone yang dibuang ke tempat sampah lebih banyak lagi.
Salah satu masalah lingkungan yang saat ini belum banyak terselesaikan jika ponsel Android dan iPhone dibuang rata-rata hanya berakhir di TPA saja tanpa bisa direcycle kembali.
iPhone Bekas tidak Mendapat Support Lebih
Membeli iPhone bekas memang seperti membeli barang antik. Terutama untuk iPhone yang usianya lebih dari 5 tahun. Pasalnya barang barunya sudah tidak tersedia di toko ataupun showroom.
Saat ini masih ada iPhone 11 yang lahir di tahun 2019 yang masih tersedia di toko resmi. Harganya pun jauh lebih murah dibanderol mulai dari harga Rp7 jutaan saja.
Garansi Terbatas atau Habis
Salah satu masalah utama yang harus dihadapi ketika membeli iPhone bekas adalah hilangnya garansi resmi. Meskipun ada garansi toko jika membeli iPhone bekas di toko namun periodenya amat singkat maksimal hanya 30 hari saja.
Namun demikian, untuk beberapa negara memang menyediakan iPhone refurbished. iPhone bekas namun kondisinya sudah dikembalikan seperti baru lagi serta mendapatkan garansi resmi selama satu tahun penuh.
Risiko Hardware Mengalami Penurunan Performa
Bukan hanya baterai saja yang akan mengalami penurunan performa. Baterai iPhone bekas biasanya sudah tidak bisa menampung kapasitas hingga 100%. Alhasil nantinya kamu harus akrab dengan colokan atau powerbank jika tetap menggunakannya.
Itulah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli gadget second hand terutama iPhone. Ada risiko yang harus dipahami dibalik keuntungan harga yang lebih murah atau terjangkau.